
KABUPATEN BEKASI – Kawasan Industri Jababeka (KIJA) kembali membuktikan daya tariknya sebagai tujuan utama investasi meski ekonomi global tengah diliputi ketidakpastian. Sejumlah perusahaan besar, baik lokal maupun internasional, seperti PT Prodia Diagnostic Line, PT Huabao Food Technology, PT Tunas Mitra Sukses, dan PT Kemas Surya Teknovasi, resmi membuka atau membangun fasilitas baru di kawasan tersebut pada awal tahun ini.
President Director PT Graha Buana Cikarang, Ivonne Anggraini, menyatakan hadirnya tenant unggulan itu menambah kepercayaan investor terhadap reputasi Jababeka. “Kami bangga menjadi mitra pertumbuhan industri dan inovasi di Indonesia. Walaupun kondisi ekonomi cukup dinamis, Jababeka tetap menjadi pilihan utama para pengusaha dan investor,” ujarnya.
Sejak berdiri pada 1989, Kota Jababeka Cikarang berkembang menjadi kawasan industri modern terbesar di Indonesia dengan luas lebih dari 5.600 hektar. Kawasan ini kini menjadi rumah bagi lebih dari 2.000 perusahaan dari 30 negara, termasuk Unilever, Mattel, Samsung, dan Piaggio.
Selain sektor industri, Jababeka juga berkembang menjadi kota mandiri dengan fasilitas pendidikan, hunian, kesehatan, hingga gaya hidup. Kawasan ini dikenal sebagai Education City melalui keberadaan lembaga pendidikan berkelas dunia seperti President University, serta tengah mengembangkan Medical City sebagai pusat layanan medis internasional yang dilengkapi teaching hospital, pabrik farmasi, dan puluhan fasilitas kesehatan.
Jababeka juga memperluas inovasinya dengan menghadirkan Jababeka Factory Outlet, destinasi wisata industri modern pertama di Indonesia yang menggabungkan konsep belanja dan edukasi.
Menurut Ivonne, Jababeka membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis untuk pengembangan kavling industri seluas 1.000 hingga 50.000 meter persegi. “Kami siap mendukung ekspansi dan keberhasilan jangka panjang para investor,” tambahnya.
Dengan ekosistem terintegrasi dan infrastruktur kelas dunia, Jababeka terus memperkuat posisinya sebagai kawasan investasi strategis di Asia Tenggara sekaligus motor penggerak ekonomi nasional. (**)